Parkir Liar di Medan Meresahkan Warga


Medan, (Sumutupdate.com) Sejumlah warga mengeluhkan pelayanan juru parkir (jukir)  di Medan yang kurang menyenangkan. Jukir di beberapa titik bahkan hanya datang ke pengendara saat akan keluar area parkir.

Uni, warga Medan Helvetia, baru-baru ini menyebutkan dirinya terkejut ada jukir yang tiba-tiba bisa meminta kutipan parkir saat dia keluar dari apotek. “Saya berhenti di satu apotek di Jalan Setia/Cempaka Gaperta Ujung, tiba-tiba jukirnya datang meminta kutipan. Padahal, cukup lama saya di atas sepeda motor setelah berhenti parkir, menunggu ibu membeli barang. Saat saya menunggu, tidak ada tanda-tanda ada area pengutipan parkir bahkan satu jukir pun tidak tampak. Eh saat saya mau beranjak dari tempat itu, jukirnya tiba-tiba ada di belakang dan meminta uang parkir,” keluhnya.

Sebelumnya, di area tersebut katanya tidak pernah ada pengutipan parkir. “Selama ini, tidak ada pengutipan retribusi untuk parkir itu. Sebab, yang ramai hanya di persimpangan saja. Namun, sepertinya belum ada sebulan baru muncul kutipan itu. Sayangnya, si jukir meminta uang parkir di tempat yang cenderung tidak laik untuk dikutip. Tapi, daripada ‘ngotot’, saya bayar saja Rp 1000,” sebutnya.

Dari keterangannya, jukir tersebut memiliki surat keputusan dari Dinas Perhubungan. “Sembari membayar, saya sempat bertanya apakah dia jukir resmi atau tidak, dan darimana dia bisa melakukan kutipan di sini. Sebab, tak banyak warga yang tahu di mana saja area parkir yang resmi dan tidak resmi dikutip jukir. Saat saya tanya, dia marah dan malah berkata dapat tugas dari Disdukcapil sambil menyodorkan surat keputusan dari yang tertulis dari dinas perhubungan dan ditandatangani kepala dinas. Di SK itu, disebutkan, jukir tadi memiliki area parkir di sepanjang Jalan setia/cempaka ini,” jelasnya.

Senada dengannya, Ana, warga lain yang mengalami hal yang sama mengaku tidak nyaman dengan pelayanan jukir. “Kalau saat kesulitan mencari parkir, jukirnya tidak pernah ada. Tapi saat mau keluar dari area parkir, jukirnya hanya datang meminta kutipan parkir. Dan banyak lokasi yang bahkan awalnya tidak ada pengutipan, jadi diberlakukan pengutipan tanpa warga tahu apakah itu resmi atau tidak,” kata mahasiswa ini.

Dia berharap, pemerintah segera mempublikasikan area parkir mana yang resmi dan tidak. “Masalah parkir ini bisa sampai kehilangan helem bahkan sepeda motor. Apalagi, ada informasi jukir tak resmi yang ditangkap karena perbuatan kriminal. Belum lagi, adik sepupu saya pernah kehilangan helemnya saat parkir di suatu lokasi. Kita warga mau aman dan nyaman. Sudah pelayanan buruk, lokasi resmi atau tidakpun kita tidak diberitahukan. Jangan sampai jukir tak resmi yang menjadi perantara pelaku kejahatan, itu saja yang saya takutkan,” tambahnya.

Source: Analisa

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah