Ini kesaksian orang yang mengaku pernah masuk surga dan neraka


Pembuktian tentang adanya kehidupan setelah kematian terus menjadi perdebatan. Terlepas dari apa yang dituliskan di kitab suci, yang menggambarkan surga sebagai tempat yang menyenangkan dan neraka tempat yang menyeramkan, banyak yang beranggapan jika keduanya merupakan buah pikiran manusia semata.

Seorang pemuka agama dari Kerala, India, Tom Maniyangat mengaku pernah mengunjungi neraka dan surga setelah ia mengalami mati suri pada 14 April 1985. Tom meninggal setelah kendaraan yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil jip.

"Saya melihat tubuh saya dan orang-orang mengangkat tubuh saya ke rumah sakit. Saya dapat mendengar orang menangis dan berdoa untuk saya. Lalu, saya bertemu dengan malaikat penjaga. Ia berkata kepada saya, 'Saya akan membawa kamu ke surga. Tuhan ingin bertemu denganmu."

Saat malaikan akan membawanya bertemu Tuhan, Tom diajak melihat neraka. Ia mengatakan, itu merupakan pemandangan yang mengerikan.

"Saya melihat setan dan iblis di api yang membara, cacing mengeliat, manusia berteriak dan berkelahi. Sebagian disiksa oleh iblis. Saya diberitahu ada tujuh tingkatan penyiksaan di akhirat," ujar Tom dikutip Times of India.

Lalu bagaimana menurut Tom rupa penghuni neraka?

Tom mengaku tidak pernah mengalami pengalaman yang kedamaian seperti ini semasa hidup.

Saat pintu surga dibuka, ia mendengar musik yang menyenangkan, yang belum pernah didengar sebelumnya. Para malaikat memuja Tuhan.

"Kata-kata tidak bisa menjelaskan keindahan surga. Sangat banyak kedamaian dan kebahagian di dalam sana."

Setelah pengalaman Tom dari India, ahli dosen ahli bedah syaraf di Universitas Harvard, Dr Eben Alexander menceritakan pengalaman serupa setelah dirinya mengalami koma akibat meningitis. Sang doktor mengingat bagaimana ia melewati dunia bawah yang gelap dan keruh.

"Saya meluncur dengan sayap seperti kupu-kupu dengan seorang wanita yang berkata kepada saya, 'Kamu dicintai. Kamu dihargai. Kamu tidak perlu takut. Kamu tidak melakukan kesalahan."

Dr Eben Alexander kemudian menuliskan pemngalamannya tersebut dalam sebuah buku yang berjudul, "Pembuktian Surga", yang menolak sugesti yang mengatakan semua ini merupakan halusinasi semata. Ia mengatakan, ketika seluruh otaknya dipengaruhi meningitis dan kemudian dipindai, pengalamannya jelas tidak datang dari otaknya.

Jika ia membutuhkan bukti, setelah sadar dari koma, Dr Alexander yang merupakan anak adopsi, mencari saudari biologis yang belum pernah ditemuinya. Ia menyadari jika saudarinya tersebut baru saja meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Berkat pengalaman ini, keluarga Dr Alexander yang sebelumnya tidak religius sekarang menjadi dekat dengan Tuhan. "Jiwa kita tidak hanya terbatas di tubuh, tapi dibebaskan ke tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi."

Tom dan Alexander seakan membuktikan jika ada dunia lain di balik dunia tiga dimensi tubuh manusia.

Source: Merdeka

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah