Tahun Ini Pemerintah Provinsi Sumut Asuransikan 4.210 Nelayan

Medan-andalas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus meningkatkan perhatian kepada nelayan di wilayahnya, salah satunya dengan menambah jumlah penerima asuransi hari tua.

"Kalau sejak 2011-2013, Pemprov Sumut telah memberikan 2.222 polis asuransi ke nelayan, maka tahun ini ditargetkan bisa menjadi 4.210 orang," kata Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.
Hal itu dikemukakan Wagubsu saat menghadiri Pelantikan Pengurus DPD HNSI Provinsi Sumut Periode 2013-2018 di Wisma Hermina Danau Toba Cottage, Belawan, Senin (22/9).

Pemprovsu, lanjut Erry juga telah memberikan kartu nelayan kepada 21.656 orang nelayan di 17 kabupaten/kota baik di pantai timur maupun barat di Sumut. Kartu ini berfungsi sebagai identitas nelayan  untuk penangkapan ikan di wilayah laut Sumut dan sebagai persyaratan dalam penerimaan program-program pemerintah.

"Di samping juga membantu peralatan-peralatan nelayan dan alat penangkapan ikan untuk nelayan," sebut Erry.

Diakui Erry masih banyak tantangan yang perlu diatasi bersama untuk percepatan pembangunan di bidang perikanan dan kelautan.

Dicontohkannya usaha penangkapan ikan di laut pada umunya masih didominasi usaha perikanan pantai. Padahal daerah penangkapan ikan masih cukup luas.

Kemudian masih tingginya biaya produksi pada usaha perikanan sebagai dampak kenaikan harga BBM, tingginya harga pangan, sulitnya transportasi dan pengangkutan, terbatasnya akses permodalan, dan masih terjadinya konflik antarnelayan terhadap alat tangkap ikan di laut, dan lain sebagainya.
Karenanya Wagubsu berharap Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut periode 2014-2018 yang kembali dipimpin Syah Afandin bisa lebih berperan banyak untuk percepatan peningkatan pembangunan perikanan dan kelautan di Sumut.

Hal itu, katanya penting, mengingat sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu roda penggerak pembangunan ekonomi di Sumut bahkan Indonesia.
"Mari kita bergandengan tangan menjadikan masyarakat lebih sejahtera khususnya masyarakat nelayan di Sumatera Utara," ajaknya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Mayjend (Mar) Purn Yussuf Solichien Martadiningrat PhD mengharapkan di bawah kepemimpinan HNSI Provinsi Sumut yang baru dilantik nelayan Sumut dapat lebih sejahtera dan lebih semangat.

Diceritakan Yussuf bahwa HNSI didirikan 21 Mei 1973 oleh Presiden Soeharto. HNSI menurut Soeharto saat itu sangat perlu mengingat Indonesia sebagai negara Maritim maka nelayan adalah sebagai pilar.

"HNSI dibentuk untuk menghilangkan stigma bahwa nelayan Indonesia itu, kurus, hitam, tidak sehat dan tidak berpendidikan. Oleh karenanya kita menginginkan nelayan Indonesia berpendidikan, sehat dan sejahtera," ujar Yussuf.

Pada kesempatan itu Yussuf mengharapkan kepada pemerintah agar mengiikutsertakan HNSI dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan. "Pengurus yang baru dilantik agar sharing kepada pemerintah daerah," harapnya.

Turut hadir Danlantamal I Belawan Laksma Pulung Prambudi, mewakili Pangdam I/BB, mewakili Kapoldasu, Kapolres KP3 Belawan AKBP Aswin Sipayung, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu Zonni Waldi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan, serta DPC HNSI kabupaten/kota se-Sumut.(WAN)

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah