Gubsu : Cegah Sakit, Terapkan Hidup Sehat

MEDAN- Jumlah kepesertaan masyarakat Sumatera Utara pada jaminan kesehatan nasional yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat ini menembus angka 6 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 400 ribu adalah peserta mandiri yang sudah melampaui 440% dari target.

Hal itu disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional (Divre) I  Sumut–Aceh Oni Jauhari saat melaporkan perkembangan BPJS Kesehatan di Sumut kepada Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si di rumah Dinas Gubsu,Selasa (23/9) malam. Olehkarenanya, Gubsu menghimbau agar masyarakat menerapkan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyakit.

Sementara itu, Oni Jauhari melaporkan dari jumlah sekitar 6 juta kepesertaan tersebut diantaranya terdiri atas peserta jamkesmas sekitar 4 juta, TNI dan Polri sekitar 150 ribu, PNS Sekitar 500 ribu dan sekitar 400 ribu peserta mandiri. Jumlah peserta mandiri itu menurut Oni Jauhari sudah jauh melampaui dari target yang ditetapkan yaitu 90 ribu peserta mandiri.

Banyaknya jumlah kepesertaan mandiri tersebut menurut Jauhari lebih banyak berasal dari warga masyarakat yang mengalami sakit. Hal ini menyebabkan pembayaran jasa medik di Sumut juga melampaui dari target alokasi yang ditetapkan. Dilaporkan Jauhari dari alokasi tahun 2014 sekitar Rp 1,4 triliyun untuk pembayaran ke rumah sakit, saat ini sudah terserap sekitar Rp 1,2 triliyun. Jauhari berharap jumlah tagihan RS tersebut tidak melampaui target sampai akhir tahun.

Oni Jauhari menambahkan jumlah kepesertaan mandiri yang banyak disebabkan juga sistem pendaftaran melalui online yang dipermudah pada awal pemberlakuan BPJS Kesehatan. Namun sejalan dengan perkembangan penyelenggaraan BPJS Kesehatan ini terus dilakukan penyempurnaan."Kalau sebelumnya pendaftaran tidak perlu NIK (Nomer Induk Kependudukan:red), maka nanti per bulan November setiap yang mendaftar harus ada NIK. Kita sudah online dengan Disdukcatpil (Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil:red) sehingga sekarang pendaftaran jadi lebih lambat," jelas Oni. Disamping itu, pendaftaran kepesertaan mandiri nantinya juga harus satu keluarga.

Gubernur Sumatera Utara dalam kesempatan itu menghimbau para pengelola puskesmas dan klinik di seluruh Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan pelayanan khususnya memenuhi kemampuan diagnosa atas 144 penyakit yang ditangani di level layanan primer tersebut. GUbsu juga memnghimbau agar kabupaten/kota yang belum mengalokasikan dana APBD untuk Jamkesda dapat mengambil tanggungjawab tersebut.

"Kepada Bupati/Walikota yang belum, kesehatan adalah ke butuhan primer, harus diakui jamkesmas belum bisa mengcover seluruh masyarakat, Provinsi sudah alokais namun kalau tidak didukung kabuoaten kota sulit. Sudah ada 28 kab kota yang alokasi jamkesda, untuk 5 kab kota saya ajak untuk ambil peran dan tanggung jawab," imbuh Gubsu.

Gubsu mengungkapkan Sumut ingin menjadi provinsi berdaya dimana salah satu parameter daya saing adalah kualitas sumberdaya manusia yang baik, salah satunya adalah kesehatan. "Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti makanan makanan bergizi dan berimbang serta berolahraga," ujarnya. Kalaupun sakit, tambahnya, mulai dengan berobat pada layanan primer, jangan langsung ke rumah sakit agar sistem pelayanan berjalan baik.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kominfo Sumut Jumsadi Damanik, Staf Ahli Gubsu OK Zulkarnain dan Kepala DInas Kesehatan Sumut Raden Roro Siti Hartati Surjantini.

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah