Gubsu: Perbedaan Awal Iduladha Jadikan sebagai Rahmat

Gubsu H Gatot Pujo Nugroho diwakili Kabag Agama Drs Sudarto Purba meminta kepada umat Islam di daerah ini untuk mengutamakan kerukunan, toleransi dan hidup harmoni dalam menyikapi perbedaan penetapan awal Iduladha 1435 H tahun ini.

Sebab perbedaan itu adalah rahmat untuk semakin mempererat silaturahim dan persatuan umat. Lagipula perbedaan penetapan awal Iduladha 1435 H tersebut hanya karena berbeda dalam menggunakan dasar serta pendekatan dalam menetapkannya, yaitu ada yang melalui teori Hisab dan ada yang menggunakak Hisab Rukyat.

Demikian sambutan tertulis Gubsu pada pengamatan Rukyatul Hilal awal Dzulhijjah 1435 H di lantai 9 anjungan Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Rabu (24/9).

Menurut Gubsu, kegiatan Rukyatul Hilal di Sumut menjadi partisipasi aktif Pemprovsu bersama Badan Hisab Rukyat (BHR) Sumut, ulama, ormas Islam dan pihak terkait lainnya guna disampaikan ke Jakarta dan menjadi bahan pertimbangan Hisab Rukyat di Kemeag RI Jakarta.

Kepala BHR Sumut diwakili Sekretaris Drs H Zulfan Arif mengakui ada mazhab yang menggunakan Hisab saja dalam menentukan awal hari dalam Kalender Islam. Dan ada mazhab lain yang menggunakan Hisab dan Rukyat dalam menentukan awal hari menurut Islam.

Dikatakan Kabid Urais Kemenagsu ini, umat diminta tidak membesarkan perbedaan dalam menentukan awal hari tersebut. “Mari kita kembali kepada Alquran dan Sunnah karena perbedaan menjadi rahmat untuk mempererat persatuan dan kesatuan umat,” ungkapnya.

Zulfan didampingi Kepala BMKG Wilayah I diwakili Kepala Bidang Data dan Informasi dalam kesempatan itu menjelaskan, ijtimak awal Dzulhijjah 1435 H di wilayah Indonesia terjadi pada hari Rabu tanggal 24 September 2014 pukul 13.13.38 WIB. Dengan demikian Hari Raya Iduladha 1435 H jatuh pada hari Ahad tanggal 5 Oktober 2014.

Walaupun demikian untuk penetapan tanggal 1 Dzulhijjah 1435 H dab Iduladha 1435 H agar umat menunggu hasil sidang itsbat Menteri Agama RI di Jakarta, kata dia.

Source: Analisadaily