Sumut Mantap Lalui Tahun Kerja Keras


Tepat pada 31 Desember tahun 2013, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, di hadapan para PNS di lingkungan Pemprovsu membulatkan tekad bersama untuk menjadikan tahun 2014 sebagai tahun kerja keras. Kini, menjelang berakhirnya tahun 2014, wujud kerja keras sepanjang tahun telah menampakkan hasil yang menggembirakan. Penghargaan dalam berbagai bidang yang berhasil diraih Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menunjukkan kerja keras selama 2014 ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat (lihat box).
Di tengah kondisi politik nasional dan perkembangan ekonomi yang menantang, Sumatera Utara cukup berhasil melewati tahun 2014 dengan mantap dan optimis. Patut disyukuri, pembangunan yang telah dilaksanakan secara umum telah menunjukkan berbagai keberhasilan di tengah-tengah kehidupan masyarakat Sumatera Utara yang heterogen namun tetap harmonis. Sumut juga berhasil melewati tahun politik ini dengan baik. Proses demokrasi pemilihan umum legislatif pada 9 april 2014 serta pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada tanggal 9 juli 2014 berjalan sukses dengan aman, lancar dengan partisipasi masyarakat yang relatif tinggi. “Saya ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh   masyarakat yang senantiasa mengedepankan kebersamaan, bersikap dewasa dan cerdas dalam menyikapi perkembangan dan dinamika politik, sosial kemasyarakatan, “ ujar Gubernur dalam sambutannya pada kegiatan Refleksi Akhir Tahun di Kantor Gubsu, Senin (29/12).
Secara umum, sepanjang tahun 2014 ini kondisi kesejahteraan masyarakat semakin membaik yang bisa dibuktikan dari beberapa indikator pembangunan.  Perkembangan perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III 2014 tumbuh sebesar 5,3% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II 2014 sebesar 5,5% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumut tersebut masih berada di atas angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level 5% pada TW III tahun ini. Secara total tahun 2014, BI memperkirakan pertumbuhan Sumut berkisar di 5,2-5,6% (yoy) dan masih berada di atas rata-rata nasional yang diperkirakan tumbuh 5,1-5,5% (y0y).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 akibat pengaruh dinamika perekonomian global yang diwarnai degan pelambatan ekonomi negara maju. Selain itu, kebijakan penyesuaian Tarif Dasar Listrik , kenaikan harga LPG, kenaikan harga BBM bersubsidi dan penyesuaian tarif angkutan ikut mempengaruhi perekonomian. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatera Utara sepanjang tahun 2014 terus melakukan perkuatan dan mengambil langkah-langkah antisipatif. Sumut berhasil mengendalikan inflasi yang pada tahun 2013 mencapai 10,2% (di atas angka nasional), tahun 2014, Triwulan III angka inflasi berhasil ditekan menjdi 4,4%. Secara keseluruhan tahun, inflasi Provinsi Sumatera Utara pada 2014 diperkirakan akan jauh lebih rendah dari tahun 2013 dan diprediksikan sekitar 4,6%-5,0% (yoy).Angka ini masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi nasional 2014 sebesar 4,5% ±1%%.

Strategi pembangunan yang diterapkan Pemerintahan Provinsi di bawah kepemipinan Gatot Pujo Nugroho dan Erry Nuradi adalah fokus pada pembangunan infrastuktur daerah. Infrastruktur yang baik yang diyakini  memberikan efek multiplier yang cukup besar bagi perekonomian Sumatera Utara. Gubernur yakin pelaksanaan pembangunan infrastruktur menjadi kunci penting yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing daerah dan menjadi daya tarik bagi investor dalam berinvestasi di Sumatera Utara.
Pembangunan jalan raya menjadi salah satu fokus perhatian Pemprovsu. Secara kuantitatif, Pemprovsu menargetkan kepada Dinas Bina Marga untuk mencapai jalan mantap provinsi 95 % pada tahun 2018. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 118.44/31/KPTS/2012 tanggal 19 Januari 2012  panjang jalan provinsi di Provinsi Sumatera Utara sepanjang 3.048,5 km. Panjang jalan Provinsi Sumut merupakan salah satu jalan Provinsi terpanjang di Indonesia. Pada tahun anggaran 2014 melalui Dinas Bina Marga diprogramkan pembangunan/peningkatan jalan sepanjang 216.87 km  yang setara dengan peningkatan kuantitas jalan mantap provinsi sebesar 7.11 %. Angka ini secara mantap meningkat bila dibandingkan capaian 2013, dimana kondisi jalan mantap Provinsi berada pada angka 69,6%. 
Perbaikan infrastruktur menjadi salah satu langkah yang dilakukan untuk terus menaikkan minat investor berinvestasi di Sumatera Utara. Realisasi investasi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing di Sumatera Utara hingga 18 Desember 2014 sudah mencapai Rp 10,481 triliun atau di atas yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp 10 triliun. "Data realisasi itu masih angka sementara dan diperkirakan jumlahnya bisa semakin besar karena belum termasuk  realisasi hingga akhir Desember. Realisasi yang sudah 0,5 persen di atas target itu tentunya menyenangkan  dan membanggakan,"kata Kepala Badan Penamanan Modal dan Promosi (BPMP) Provinsi Sumut, Hj Purnama Dewi di Medan, belum lama ini.
Saat ini terdapat 20 proyek yang prospektif ke depan, seperti jalan tol trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh yang melewati Sumatera Utara. Selain itu ada KEK Sei Mangkei yang diperkirakan akan resmi beroperasi pada Desember 2014 seiring dengan telah siapnya beroperasi infrastruktur pendukung, SDM dan perangkat administrator. Perkembangan pembangunan jalur kereta api, jalan, jalan tol, pelabuhan dan energi kelistrikan secara umum menunjukkan realisasi yang cukup baik, meskipun kendala pembebasan lahan, benturan aturan, serta kesediaan realisasi anggaran masih menjadi kendala yang dihadapi. Beberapa progres Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi Sumut di masa yang akan datang
Berdasarkan catatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut pelaksanaan program kerja MP3EI di Sumut yang sudah mencapai progress 100% pada tahun 2014. Diantaranya adalah pembangunan rel KA stasiun Araskabu-Kualanamu, peningkatan jalan tebingtinggi-Kisaran-Rantau Prapat-Batas Provinsi Riau, Peningkatan jalan Lima Puluh -Pematang Siantar-Kisaran. Perbaikan/pelapisan jalan ruas Limapuluh-Simpang Inalum, Pembangunan Sektor Private Banara Kualanamu, Pembangkit LIstrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTNS) dan KEK Sei Mangke (Kawasan Industri Berbasis Oleochemical). Sementara itu, program  MP3EI yang masih berjalan on the track saat ini adalah pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, Perluasan Pelabuha Belawan, Pembangunan Rel KA ruas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Pengembangan jalan akses kualanamu Tahap II dan fly over, pembangunan jalan akses Belawan sepanjang 15 km, pembangunan rel KA dari KEK Sei Mangkei ke Kota Limapuluh, Pembangunan PLTP Sarula-1 Kapasitas 110 MW, PLTA Asahan III Kapasitas 2x87 MW (174 MW), pembangunan transmisi listrik di Sumut (17 titik), Proyek Sibayak 3, Pengembangan hidro skala besar (2x87 MW) di Porsea, Asahan 3, pembangunan jalan tol Medan Binjai.
Keberadaan bandara kualanamu yang diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 27 maret 2014 yang lalu juga menjadi salah satu tonggak kemajuan Sumatera Utara. Bandara ini secara langsung akan mendukung Kawasan Strategis Nasional Mebidangro, Kawasan Ekonomi Khusus Sei  Mangke  danprogram nasional Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pemerintah Pusat melalui PT Angkasapura II menargetkan Kualanamu menjadi pintu masuk Indonesia Bagian Barat dengan konsep aerotropolis. Sebuah konsep bandara yang terintegrasi dengan berbagai kawasan bisnis sekaligus menjadi kota metropolis. Perkembangan Bandara Kualanamu sangat menggembirakan dengan semakin banyaknya dibuka jalur baru penerbangan langsung ke luar negeri. Terbukti, berdasarkan catatan BPS Sumut, kedatangan penumpang luar negeri melalui Bandara Kualanamu pada periode Januari-Oktober 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu naik dari 697.855 orang menjadi 706.223 orang.
Sementara itu, krisis energi yang menjadi kendala percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumut menunjukkan perkembangan yang melegakan tahun 2014 ini. Pada akhir tahun 2014, pemadaman bergilir yang selama ini harus dirasakan warga Sumut berakhir.  Semakin baiknya kondisi kelistrikan di Sumut dikarenakan PLTU Pangkalan Susu 2x100 MW sudah bisa memasok listrik dan tambahan pasokan dari Inalum.
Tahun 201yang segera akan dimasuki tentunya memberikan sejumlah tantangan dan peluang, juga kecemasan dan harapan. ”Kita harus menghadapi semua itu dengan sikap yang optimis, dengan tekad memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan, dengan bekerja sekuat tenaga dan dengan bergotong royong serta tetap memohon perlindungan dan rahmat dari Allah SWT,” imbuh Gubernur.

Gubernur Gatot Pujo Nugroho, atas nama  Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, mengucapkan terima kasih kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Sumatera Utara, para Unsur TNI/POLRI, Lembaga – Lembaga Politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan, serta seluruh komponen masyarakat Sumatera Utara atas partisipasi yang telah diberikan bagi keberhasilan pembangunan Provinsi Sumatera Utara . Gubernur mengajak segenap warga Sumut mengambil peran sekecil apapun dalam pembangunan.  “Ayo Bersatu Membangun Sumatera Utara. Selamat Tahun Baru 2015,” ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah