Gubsu: Sumut Harus Punya Agenda Kegiatan Budaya Tahunan


Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H. Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si melepas peserta Carnival Budaya dan Kendaraan Antik 2014. Pelepasan konvoi digelar dari Jl. Pulau Pinang, Lapangan Merdeka Medan, Senin (25/8).
Dalam sambutannya, Gubsu memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang telah menggagas terlaksananya kegiatan Carnival Budaya dan Kendaraan Antik 2014, sebagai upaya dalam pelestarian sekaligus mengenalkan ragam budaya Sumut kepada khalayak ramai.

“Saya mendukung penuh kegiatan carnival budaya dan pawai kendaraan antik ini. Budaya bukan dalam buktu tari dan lagu saja, tetapi lebih strategis memadukan seluruh budaya multi etnik yang ada di Sumut,” sebut Gubsu.

Menurutnya salah satu upaya membangun Sumut adalah melalui pendekatan budaya yang multikultural. Seluruh ragam budaya yang dimiliki Sumut merupakan kekayaan nasional dan dapat membangun karakter Indonesia.

“Dengan melestarikan budaya yang ada di Sumut, itu artinya menjaga karakter bangsa agar tetap terjaga secara bersinambungan. Budaya sendiri merupakan kekayaan yang harus tetap lestari, agar menjadi warisan kepada generasi mendatang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gubsu juga mendukung kegiatan Carnival Budaya dan Kendaraan Antik 2014 menjadi cikal bakal terselenggaranya agenda kegiatan tahunan yang lebih konfrehensif dan berkelanjutan.

“Sebagai mana Solo punya Batik Carnival. Mengapa Sumut tidak punya agenda kegiatan budaya yang lebih besar. Semoga kegiatan ini menjadi inisiasi membuat kegiatan budaya yang lebih besar dan aktraktif lagi,” harap Gubsu kembali

Gubsu meyakini, agenda kegiatan budaya yang digelar secara berkala tiap tahunnya dapat merangsang tingkat kunjungan wisatawan, baik domestik dan mancagera untuk berkunjung ke Kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumut.

“Ada banyak kegiatan yang dapat dikemas seperti Songket Carnival atau Ulos Carnival. Kegiatan ini nantinya diharapkan akan menyedot kunjungan wisatawan ke Sumut,” tambah Gubsu.

Sementara Walikota Medan, H. Dzulmi Eldin, M.Si dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Carnival Budaya dan Kendaraan Antik 2014 tidak hanya bertujuan melestarikan budaya semata, tetapi juga mengapresiasi kreatifitas dari perkembangan kebudayaan.

“Budaya juga mengalami perkembangan sesuai dengan jaman. Banyak kreatifitas yang dilakukan agar buadaya tetap hidup dalam dapat ternikmati. Baik itu tarian yang mendapat sentuhan kreasi unik, maupun lagu etnik yang diarasemen dengan jenis musik lain hingga menciptakan kreasi menarik,” sebut Eldin.

Selain itu, Carnival Budaya dan Kendaraan Antik 2014 juga memberi ruang kepada para penghoby berbagai kendaraan antik untuk tampil dengan tujuan untuk mengenalkan sejarah dan nilai historis.

“Kegiatan ini juga tidak terlepas dari upaya memberikan edukasi kepada generasi muda akan pentingnya nilai historis suatu alat, dalam hal ini kendaraan antik. Mereka yang tergabung dalam sejumlah penghobi kendaraan antik juga menanamkan rasa kebersamaan dan persaudaraan. Ini salah satu nilai positif yang harus terus dibangun,” ujar Eldin.

Comments

Popular posts from this blog

Hasban Bisa Langsung Start, Sumut Bangkit 'Running Well'

Wagubsu Buka Acara Forum Komunikasi Ekonomi dan Keuangan Regional

Wagub Minta BKPRMI Sumut Kembangkan Ekonomi Syariah